KALO MENURUT G, KALO SERIUS BIKIN MOTOR DRAG, HARUS ADA YANG DIRELAIN YAITU
- BENSIN BOROS
- JEROAN MESIN UMURNYA PENDEK
KALO UDA SIAP NIH STEPNYA
MENGUBAH INTAKE SISTEM
- PAKE FILTER TIPIS/DILEPAS
- PAKE LEHER ANGSA YANG LEBIH PENDEK
- PAKE KARBU LEBIH GEDE
- KALO SANGGUP, MAEN FORCED INDUCTION (TURBOCHARGER, SUPERCHARGER, NOS)
- MEMPERBAIKI EFISIENSI FOLUMETRIK(PANJANGIN BATANG KLEP,
MEMPERBESAR DIAMETER KLEP)
MENGUBAH PEMPROSESAN
-GANTI NOKEN AS YANG BERDURASI TINGGI
- GANTI/MODIFIKASI HEAD UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KOMPRESI
- GANTI PISTON YANG LEBIH LEBAR DIAMETERNYA DAN LEBIH PANJANG DIUKUR DARI LOBANG PIN PISTONNYA (AWAS NABRAK HEAD AMA KLEP)
- GANTI BUSI KOMPRESI TINGGI
- GANTI KOIL(KOIL MOBIL KALO SANGGUP)
MENGUBAH EXAUST SISTEM
- MEPERLANCAR LUBANG PEMBUANGAN(MESIN)
- MEMPERBESAR LUBANG PEMBUANGAN(KNALPOT)
- MENGGANTI KNALPOT DENGAN YANG LEBIH LANCAR
Knalpot DragBike
Knalpot untuk motor Drag emang lebih cocok buat motor2 yg sudah di tuneup agak cadas, tapi kalo ente emang ingin pakai dimotor yg tuneup-nya masih gak begitu cadas, ya bisa aja cuma ya agak kurang maksimal. Tapi gak parah2 bgt kayak seperti ente bilang cuma enak gigi 1,2,3 aja trus gigi 4,5 nya nahan. Tapi kalo dilihat dari keluhan ente sih itu sudah jelas kayaknya mesin ente yg dipasangin knalpot tsb. sangat minim pembakarannya di rpm2 tinggi. Perbandingan bensin yg masuk di ruang bakar sangat sedikit, dengan kombinasi spuyer/pilot ente + karbu open + knalpot free flow itu jelas2 bgt deras bgt udara yg masuk ke silinder + ditambah electronic Coil Booster yg membuat api jadi lebih besar yang sering seting karbu lebih menipu kalo kita gak hati2. Soalnya biar seting kering2 dikit diputaran rendah sering terdengar udah pas bila pake electronic Coil Booster.Kalo menurut ane sih kalo mo pake knalpot tsb, Bro ardhana hanya cukup seting karbu disesuaikan dengan korekannya jadi gak tekor seperti yg ente alami.
Kalo knalpot yg bro tony kasih liat itu biasa orang2 kenal dengan knalpot telo, Cuma kalo kita liat di dunia Dragbike nasional sudah hampir 3 tahun terakhir team2 dragbike sudah jarang menggunakannya karena typical knalpot seperti itu kurang begitu cadas power atasnya.
Kalo menurut ane sih.. kalo ane mo beli knalpot diliat dari bentuk tekukan2 diameter, las2nya serta bahan plat yg digunakan.
Untuk knalpot Bro tony tsb, kalo ane pribadi sih kurang begitu suka karena pada neck tekukannya terlalu patah। (Gbr 1) . turbulance-nya terlalu besar. Dan kalo beberapa orang sering menyebut istilah knalpot FREE FLOW itu yg dimaksud ya knalpot yg tingkat turbulancenya rendah baik dari neck, perut sampai tekukan silencer sendiri semuanya harus berbentuk aerodinamis. ॥ dan untuk knalpot seperti bro Tony tsb menurut saya kayaknya lebih siip kalo necknya agak landai
drag race
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
- Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
- Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
- Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
- Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
- Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
- Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
- Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
- Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
- Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
- Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
- Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
- Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
- Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
- Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
- Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
- Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Kelas Campuran | 250 cc | 2 Langkah Tune Up : | 80 cc s/d 250 cc |
Kelas Bebek | 125 cc | 4 Langkah Tune Up : | 80 cc s/d 130 cc |
Kelas Sport | 150 cc | 2 Langkah Tune Up : | 135 cc s/d 155 cc |
Kelas Bebek | 125 cc | 2 Langkah Tune Up : | 80 cc s/d 125 cc |
- Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
- Urutan
start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil
pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
seterusnya. - Pada
saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia
jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
dengan jalur yang berbeda setiap heat. - Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
- Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
- Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
- Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
- Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
- Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
- Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
- Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
- Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
- Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
- Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
- Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
- Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
- Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
- Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
- Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
- Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
- Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
- Hasil
bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap
menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
Dengan demikian maka :- Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
- Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
- Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
- Apabila
restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai
saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para
pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam
Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam
Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
- Lomba dinyatakan selesai.
- Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
- Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.
- Point/angka diberikan kepada pemenang :
- Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
- Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
- Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
- Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8 Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7 Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6 Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5 Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4 Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3 Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2 Pemenang ke 15 - 1 - Hadiah :
- Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
- Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
- Juara III Rp. 800.000,- + Piala
- Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
- Juara V Rp. 400.000,- + Piala
- Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
- Apabila
jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih
tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja. - Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
- Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
- Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
- Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
- Start
dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah)
atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
system Chrismas Tree).
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
- Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
- Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
- Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
- Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
- Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
- Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
- Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
- Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
- Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
- Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
- Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
- Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
- Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
- Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
- Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
- Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
- Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
- Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
- Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
- Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
- Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
- Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
- Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
- Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
Berat Kering (Tanpa bahan bakar)- Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
- Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
- Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
- Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
- Karburator bebas.
- System pengapian bebas
- Apabila
ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor
dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
Drag Bike. - Apabila
ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya
mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya